Banyak yang akrab dengan diproduksi rumah secara fisik, tetapi tidak memahami profil dan sejarah. Bahkan, keberadaan rumah prefabrikasi tidak terjadi begitu saja. Ada banyak pertimbangan sebelum memutuskan untuk membangun rumah. Efek rumah prefabrikasi terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Diproduksi Depan Sejarah
Perkembangan rumah prefabrikasi di Indonesia, Amerika, dan Jepang berbeda. Di Indonesia, tanda pertama dari rumah prefabrikasi pada tahun 1960 oleh perusahaan asing. Pembangunan rumah prefabrikasi dengan kebutuhan rumah semi permanen yang sangat besar bagi perusahaan pertambangan.
Sebelum dikenal sebagai rumah diproduksi, Indonesia menyebutnya dengan nama truk. Bahan utama yang digunakan adalah kontainer utuh yang kemudian dimodifikasi untuk kepentingan karyawan kantor atau rumah.
Berbeda dengan Indonesia, pengembangan rumah diproduksi di Amerika telah mencapai 24% pada tahun 1996. Model rumah prefabrikasi mereka lakukan mengikuti model Kanada yang mengacu trailer rumah dengan baja sebagai struktur utama.
Setelah pecahnya Perang Dunia 2, Jepang menggantikan melihat reruntuhan ini bekerja di rumah diproduksi. model rumah telah karena dapat dibangun lebih cepat dan terjangkau.
Perkembangan rumah prefabrikasi
Untuk pertama kalinya di dunia ini, rumah prefabrikasi memiliki banyak nama. Misalnya, rumah sebutan diproduksi prefabrikasi rumah yang ditangani oleh orang-orang Amerika. Di Jepang, orang mengenalnya sebagai dwellhouse prefabrikasi rumah. Model rumah telah banyak diadopsi oleh perusahaan Jepang.
Sayangnya, dwellhouse prefabrikasi dibangun di Jepang tidak selalu ramah lingkungan karena menggunakan kayu sebagai bahan utama. Baru-baru ini, representasi dari sebuah rumah prefabrikasi mulai berubah. Terutama di Jepang, orang di sana percaya bahwa rumah prefabrikasi adalah rumah semi permanen.
Asumsi wajar mengingat gaya hidup orang Jepang sangat akrab dengan penggunaan modul. Mereka digunakan untuk menggunakan modul untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dari rumah tangga, termasuk rumah.
Desain minimalis telah menjadi desain populer prefabrikasi bangunan di Jepang. Meskipun jumlah model yang ditawarkan sedikit yang, tidak menyurutkan minat masyarakat untuk membuat rumah prefabrikasi. Menurut data yang dikumpulkan, angka yang diperoleh sekitar 1,5 juta konstruksi rumah modular di Jepang.
Faktor utama dari besarnya pertumbuhan sebuah rumah prefabrikasi di Jepang bukan karena peran pemerintah untuk berhasil bersosialisasi. Selain itu, harga tanah mahal juga merupakan pertimbangan penting. Daripada membangun rumah, orang-orang Jepang lebih tertarik dalam membuat rumah modular di pinggiran kota.
Jika Jepang menganggap bahwa pembangunan rumah modular layak pakai, mengapa kita harus takut dan tidak tahu? Modul dan sistem rumah prefabrikasi berbeda dari rumah konvensional. Namun, rumah ini masih bisa digunakan sebagai akomodasi normal yang memberikan perasaan kenyamanan dan keamanan bagi penghuninya.
Setelah membaca kisah rumah prefabrikasi, bagaimana pandangan Anda tentang rumah? Apa yang berubah? Atau itu masih sama. Bahkan rumah-rumah prefabrikasi telah berkembang dari waktu ke waktu di seluruh dunia industri konstruksi.
Sumber: sanwaprefab.co.id