Jakarta – Perusahaan Sinarmas dirumorkan tengah tertarik untuk membeli bisnis beras AISA kepunyaan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Transaksi tersebut dikabarkan masih melalui proses due diligence. Sebetulnya terdapat dua grup besar yang tertarik membeli dan mengambil alih bisnis beras AISA ini dan salah satunya yaitu perusahaan yang membangun BSD City, yaitu Sinarmas. Namun, menurut kabar yang beredar bahwa pengumuman kepastian hal tersebut baru akan dirilis pada bulan Maret nanti.
Sjambiri Lioe, Direktur Keuangan AISA, mengatakan bahwa sudah ada beberapa pihak yang tertarik untuk membeli anak usaha beras mereka. Akan tetapi, belum ada informasi mengenai pihak pembeli yang akan mengambil alih bisnis itu. Sementara itu, dikatakan bahwa transaksi perjanjian jual beli akan segera dilakukan di tahun ini.
Diperkirakan bahwa melalui transaksi jual beli anak perusahaan yang bergerak di bisnis beras ini, AISA bisa memperoleh dana sekitar Rp 3 triliun rupiah. Rencananya dana yang akan didapatkan tersebut nantinya akan dipakai untuk membayar berbagai macam utang yang dimiliki oleh AISA.
Planning mengenai divestasi bisnis beras sebelumnya juga sempat disampaikan oleh manajemen AISA saat menghadiri RUPO/ Rapat Umum Pemegang Obligasi dan RUPSI/ Rapat Umum Pemegang Sukuk Ijarah. Rapat tersebut sudah lama diadakan, tepatnya sekitar bulan Oktober tahun 2017 yang lalu. Sukuk ijarah dan obligasi kepunyaan AISA telah dijamin dengan aset tetap dari anak usaha mereka yaitu PT Sukses Abadi Karya Inti serta PT Jatisari Srirejeki.
Pada rencana awal, bisnis beras itu mau dijual terlebih dahulu ke PT JOM Prawarsa Indonesia sebelum pada akhirnya dijual ke investor yang kiranya strategis. PT JOM sendiri mempunyai hubungan dengan AISA sebab yang memilikinya ialah Stefanus Joko Mogoginta sebagai Direktur Utama AISA.
Sayangnya terjadi penolakan sehingga AISA terpaksa membuat rencana lain yang baru agar bisa melakukan divestasi. “Saat ini manajemen masih terus menyusun rencana terkait penjualan bisnis beras ini,” kata Ricky Tjie, Sekretaris Perusahaan AISA.
Namun sampai saat ini Ricky mengaku belum bisa memberikan informasi mengenai siapa pihak pembeli yang rencananya mau mengambil alih bisnis beras AISA. Hal itu dikarenakan dari pihak manajemen AISA sendiri masih sedang merencanakan strategi yang tepat untuk melakukan divestasi tersebut.
Saat coba dikonfirmasi, Saleh Husein sebagai Managing Director Sinarmas Group mengatakan bahwa pihaknya juga baru mendengar tentang kabar dan rumor tersebut. Menurut pengembang properti Nuvasa Bay tersebut, Sinarmas belum ada rencana untuk terjun ke bisnis beras. “Setahu saya Sinarmas juga belum punya rencana untuk masuk ke bisnis beras,” kata Husein.
Mari kita tunggu saja informasi selanjutnya di waktu-waktu mendatang apakah berita mengenai Sinarmas tertarik membeli bisnis beras AISA tersebut benar atau tidak.